Materi 3 - Perilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KEPRIBADIAN DAN NILAIMateri 3 Harus dipahami ituâŠ1. Apa yang menentukan kepribadian seorang individu?2. Bagaimana mempredikasi perilaku di tempat kerja?3. Seberapa penting nilai bagi Manajer? Kepribadian itu..âDinamika organisasi di dalam individu yang secara psikologi menentukan keunikan tertentu terhadap lingkungannyaâGordon Allport Mengukur Kepribadian ituâŠMyers-Briggs Type IndicatorBig Five ModelBerbentuk Kuesioner Myers-Briggs Type Indicator MBTIKuesioner100 Pertanyaan tentang âbagaimana biasanya ketika seseorang merasa atau bertingkah dalam situasi tertentuâKlasifikasi Kepribadian Karyawan berdasarkan Nilai SkorBentuk Klasifikasinya1. Ekstravert E atau Introvert I2. Sensing S atau Intuitif N3. Thinking T atau Feeling F4. Judging J atau Perceiving P Myers-Briggs Type Indicator MBTI bagi Manajer ituâŠâRealitanya, seseorang tidak bisa dibedakan berdasarkan kepribadian, contohnya Introvert atau ekstravert saja, terkadang bisa keduanyaâ Myers-Briggs Type Indicator MBTI bagi Manajer ituâŠâMBTI bisa berguna untuk meningkatkan self-awareness Kesadaran Diri atau memberikan bimbingan terhadap karirâ Myers-Briggs Type Indicator MBTI bagi Manajer ituâŠâManajer sebaiknya tidak menggunakan MBTI untuk seleksi pegawai, karena hasilnya cenderung tidak terkait dengan kinerjaâ Ekstraversion âTipe Terbuka & Suka Bergaulâ AgreeablenessâTipe Ramah & Suka Mengalahâ Neuroticism ï Harus punya Emosi Stabil âTipe Kebanyakan khawatir & LabilâPekerjaan Terganggu karena tergantung teman OpennesâŠâTipe mudah menyerap informasi & bertoleransiâ Conscientiousness⊠âTipe Teratur & Ambisiusâ Core Self EvaluationâŠâSeberapa besar percaya dengan diri sendiriâ MachiavellianismâŠâyang penting hasilnya dibandingkan prosesnyaâ NarcissismâŠâIngin dapat pengakuan berlebih dari orang lainâ Nilai itu apaâŠ?Landasan Pemahaman tentang Sikap dan MotivasiPersepsi dan Tindakan NilaiTerminal Value Instrumental ValueâPerilaku yang diinginkan, contohnya kemakmuran dan kesuksesan ekonomiââPerilaku yang lebih baik, contohnya perbaikan diriâ Teori Person-Job Fit? John Holland Fungsi Memahami Kepribadian & Nilai bagi manajer ituâŠ1. Kepribadiana Manajer mudah memilih antara kepribadian dan pekerjaan yang sesuaib Lebih mudah mengevaluasi pekerjaan yang sesuai untuk kepribadian tertentu c Komunikasi lebih baik secara vertikal maupun horizontal2. Nilaia Kepuasan dan kinerja itu terkait, sehingga nilai yang dianut harus sama oleh karyawan dan perusahaanb Manajemen seharusnya tidak hanya mencari kandidat calon karyawan yang memiliki keterampilan dan kemampuan saja, tetapi juga sistem nilai yang sama dengan yang dianut perusahaan. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Padatingkat individu, kejadian yang terjadi dalam organisasi dianalisis dalam hubungannya dengan perilaku seseorang dan interaksi kepribadian dalam suatu situasi. Perilaku organisasi | 6 c. Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai prestasi kerja, faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menentang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja
insan adalah salah satu dimensi krusial pada organisasi. Kinerja organisasi sangat tergantung di kinerja individu yang terdapat pada dalamnya. seluruh pekerjaan dalam organisasi itu, para anggotalah yg memilih keberhasilannya. sebagai akibatnya banyak sekali upaya menaikkan produktivitas organisasi harus dimulai berasal pemugaran produktivitas anggota. oleh karena itu, pemahaman wacana perilaku organisasi menjadi sangat krusial pada rangka menaikkan kinerjanya. Anggota menjadi individu waktu memasuki organisasi akan membawa kemampuan, kepercayaan eksklusif, pengharapan-pengharapan, kebutuhan dan pengalaman masa lalunya sebagai karakteristik individualnya. sang karena itu, maaf-maaf kalau kita mengamati anggota baru pada tempat kerja. ada yg terlampau aktif, juga yg terlampau pasif. Hal ini bisa dimengerti karena anggota baru umumnya masih membawa sifat-sifat karakteristik individualnya. Selanjutnya ciri ini dari Thoha 1983, akan berinteraksi menggunakan tatanan organisasi mirip peraturan dan hirarki, tugas-tugas, kewenangan serta tanggung jawab, sistem kompensasi dan sistem pengendalian. akibat interaksi tadi akan menghasilkan sikap-perilaku tertentu individu pada organisasi. oleh sebab itu krusial bagi manajer buat mengnalkan hukum-aturan organisasi kepada anggota baru. contohnya dengan menyampaikan masa orientasi. perilaku Organisasi di tingkat individu, Jika anggota merasa bahwa organisasi memenuhi kebutuhan serta ciri individualnya, beliau akan cenderung berperilaku positif. namun kebalikannya, Jika anggota tidak merasa diperlakukan dengan adil, maka mereka cenderung buat tak tertarik melakukan hal yg terbaik Cowling serta James, 1996 buat itu, waktu seseorang mempunyai ketertarikan yang tinggi dengan pekerjaan, seseorang akan memberikan perilaku terbaiknya dalam bekerja Duran-Arenas 1998. Selanjutnya dari Cowling serta James, tidak semua individu tertarik menggunakan pekerjaannya. Akibatnya beberapa sasaran pekerjaan tidak tercapai, tujuan-tujuan organisasi tertunda dan kepuasan dan produktivitas anggota menurun. di lain pihak, organisasi berharap bisa memenuhi standar-standar kini yang telah ditetapkan serta bisa meningkat sepanjang saat. Masalahnya adalah cara menyelaraskan sasaran-sasaran individu dan gerombolan dengan target organisasi; dan Bila memungkinkan, target organisasi sebagai target individu serta grup. buat itu dibutuhkan pemahaman bagaimana orang-orang dalam organisasi itu bekerja dan kondisi-syarat yg memungkinkan mereka dapat menyampaikan kontribusinya yg tinggi terhadap organisasi. Belajar dari Vroom dari Teori Pengharapan, sikap kerja adalah fungsi asal tiga ciri 1 persepsi anggota bahwa upayanya menunjuk di suatu kinerja 2 persepsi anggota bahwa kinerjanya dihargai misalnya menggunakan gaji atau kebanggaan tiga nilai yg diberikan anggota terhadap imbalan yang diberikan. menurut Vroomâs expectancy theory, perilaku yg diharapkan dalam pekerjaan akan semakin tinggi Bila seorang merasakan adanya hubungan yang positif antara usaha-usaha yang dilakukannya dengan kinerja Simamora, 1999. sikap-sikap tersebut selanjutnya meningkat Jika terdapat hubungan positif antara kinerja yg baik menggunakan imbalan yang mereka terima, terutama imbalan yg bernilai bagi dirinya. Guna mempertahankan individu senantiasa dalam rangkaian sikap serta kinerja, organisasi wajib melakukan penilaian yang akurat, memberi imbalan serta umpan balik yang sempurna. pengaruh kelompok Terhadap sikap Individu pada dasarnya keanggotaan grup dapat mengubah perilaku individu Tedeschi & Lindskold, 1976 , dampak grup ini dapat membuat anggotanya melakukan hal â hal pada organisasi yang tidak akan dilakukannya Bila mereka sendiri. Keanggotaan gerombolan ini dapat jua mempengaruhi sikap anggotanya Bila tidak ada anggota lain disekitarnya. efek terhadap perilaku ini besar sekali terutama dalam kelompok yang mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi. Arah yang ditempuhnya sebagian akbar tergantung asal tata cara â norma yg terdapat dalam gerombolan tadi Jewell, LN; Siegall M, 1990 . Kohesivitas gerombolan Kohesivitas gerombolan mengacu pada sejauh mana anggota gerombolan saling tertarik satu sama lain serta merasa menjadi bagian dari grup tadi. pada grup yg kohesivitasnya tinggi, setiap anggota gerombolan itu memiliki komitmen yang tinggi buat mempertahankan kelompok tadi. gerombolan â gerombolan yg berbeda dalam hal kohesivitasnya, serta poly yang tidak pernah mencapai taraf grup yg memiliki daya tarik tertentu serta komitmen bersama yang artinya ciri kohesivitas yg kuat. Kohesivitas yang lebih besar terutama berkembang dalam grup yang relatif kecil serta memiliki organisasi yg lebih bersifat kerjasama daripada persaingan Jewel & Reitz, 1981 . Kesempatan saling berinteraksi antara para anggotanya secara lebih seringkali membantu berkembangnya kohesivitas gerombolan tadi. Kohesivitas yg lebih besar ada pada kelompok yg memiliki lebih poly kemiripan sikap, pendapat, nilai dan sikap diantara para anggotanya Cartwright, 1968 . pada tahap awal perkembangan kelompok taraf kemiringan tadi mengurangi kemungkinan terjadinya kontradiksi yang mungkin memecah grup tadi sebagai fraksi â fraksi yg lebih kecil atau menghancurkannya sama sekali. disparitas persepsi mengenai kelompok sendiri serta gerombolan lain digambarkan dalam studi mengenai korelasi antar grup dalam perusahaan yg akbar Alderfer and Smith, 1982 . Pendapat mengenai tujuan serta nilai 2 kelompok organisasi ditinjau asal anggota sendiri dan asal anggota grup lain diperlihatkan dalam Skema 1. Adanya kecenderungan persepsi anggota dalam masing â masing kelompok dan perbedaan persepsi dengan persepsi dari anggota dalam kelompok lain. Meskipun perbedaan komposisi ras antara kedua gerombolan pada studi Alderfer dan Smith mungkin mempertinggi perbedaan persepsi, tetapi wajib diperhatikan bahwa kedua kelompok tadi mempunyai poly persamaan. semua anggota dari kedua kelompok tersebut adalah karyawan asal organisasi yg sama, dan seluruh mempunyai taraf yg seperti pada hirarki manajemen organisasi. tata cara â norma artinya standar tak tertulis tentang perilaku, nilai serta sikap yg tumbuh asal interaksi antar kelompok. semakin tinggi rasa kebersamaan suatu gerombolan , semakin bertenaga istiadat â normanya, dan semakin akbar kemungkinannya memaksakan individu mengikuti norma grup Kiesler & Kiesler, 1969, pada, Jewell, LN; Siegall M, 1990 artikel lain Peran Individu dan Kelompok dalam Organisasi
tugasperilaku organisasi. 1. MAKALAH CONTOH KASUS PERSEPSI PERILAKU ORGANISASI DALAM SEBUAH PERUSAHAAN Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi Disusun oleh : Dian Kurniawati ( MBTI G 2011/ 111400257) MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA INSTITUT MANAJEMEN TELKOM TAHUN AJARAN 2011/ 2012. 2. ï»żSoal PG Materi Perilaku Organisasi28. Relatedness needsâ merupakan kebutuhan seseorang untuk bisa berhubungan dan berinterkasi dengan orang lain sehingga dirinya bisa diterima dan menjadi bagian dari masyarakat. Hal ini termasuk dalam teori ....a. Hierarki kebutuhanb. ERGc. Dua faktord. PengharapanJawabanb. ERG 29. Banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan, tingkat kebutuhan profesi, spesialisasi, pelatihan dan pendidikan karyawan yang berkaitan dengan tugas dan pekerjaan yang harus dilaksanakan merupakan karakteristik dari ....a. Horizontal differentiationb. Vertical differentiationc. Spatial differentiationd. Internal differentiationJawabana. Horizontal differentiation 30. Organisasi kadang-kadang harus memberi perhatian yang seimbang antara produk dan fungsi organisasi atau antara produk dan wilayah geografis. Struktur organisasi yang didesain dengan memperhatikan kedua kondisi tersebut adalah ....a. Fungsionalb. Divisionalc. Hybridd. MatriksJawabanc. Hybrid 31. Ideologi organisasi yang tidak mudah berubah walaupun organisasi secara natural harus selalu berubah dan beradaptasi dengan lingkungannya merupakan salah satu elemen budaya organisasi yang bersifat ....a. Idealistikb. Behavioralc. Kognitifd. HolistikJawabana. Idealistik 32. Menurut Horrison karakter dan ideologi sebuah organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam orientasi yaitu, diantaranya orientasi pada ....a. Komitmenb. Kepentinganc. Kepercayaand. KekuasaanJawaband. Kekuasaan 33. Menjaga hubungan antar individu didalam organisasi dan menganggap partisipasi anggota sangat penting dalam pengambilan keputusan merupakan cirri dari budaya organisasi....a. Role cultureb. Achievement culturec. Support cultured. Creator cultureJawabanc. Support culture 34. Kelompok masyarakat yang memiliki kecenderungan jarak kekuasaan yang sempit dan kedudukan antara orang yang tidak memiliki kekuasaan dengan orang yang berkuasa relatif setara merupakan ciri dari kelompok....a. Large power distanceb. Small power distancec. Strong uncertainty avoidanced. Weak uncertainty avoidanceJawabanb. Small power distance 35. Pernyataan dibawah ini menyiratkan pengertian dari âtimâ yaitu ....a. Diskusi dilakukan lebih terbuka agar setiap masalah bisa dipecahkan dengan baikb. Produk yang dihasilkan merupakan hasil kerja individu per individuc. Pertemuan atau rapat-rapat lebih mementingkan efisiensi rapat yang tidak bertele-teled. Kepemimpinan yang dipegang oleh seseorang yang berpengaruhJawabana. Diskusi dilakukan lebih terbuka agar setiap masalah bisa dipecahkan dengan baik 36. Negara-negara yang termasuk dalam strong uncertainty avoidance antara lain ....a. Swedia, Malaysia dan Denmarkb. Yunani, Jepang dan Portugalc. Guatemala, Yugoslavia dan Uruguayd. Belgia, Peru dan SalvadorJawabana. Swedia, Malaysia dan Denmark 37. Tipe organisasi etnosentrik dalam mengelola keragaman budaya organisasi menggunakan strategi ....a. Mengabaikan perbedaanb. Meminimalkan perbedaanc. Memaksimalkan perbedaand. Mengelola perbedaanJawabanb. Meminimalkan perbedaan 38. Dalam proses sinergi kultural, setelah masing-masing pihak menjelaskan situasi yang sedang dihadapi, proses selanjutnya adalah ....a. Menginterpretasikan situasi kulturalb. Meningkatkan kreativitas kulturalc. Menciptakan sinergi kulturad. Mengimplementasikan reaksi kulturalJawabana. Menginterpretasikan situasi kultural 39. Faktor yang mempengaruhi efektifitas keragaman tim diantaranya tugas, tahap pembentukan tim dan cara menangani keragaman budaya. Keragaman tim akan efektif jika ....a. Rutinb. Konvergenc. Mengakui perbedaand. Mengabaikan perbedaanJawabanc. Mengakui perbedaan 40. Terdapat perbedaan antara kepemimpinan dan pemimpin. Kepemimpin adalah kemampuan seseorang untuk memutuskan apa yang harus dikerjakan dan meminta orang lain agar mau mengerjakan hal tersebut. Sedangkan pemimpin adalah seseorang yang ....a. Secara sepihak mampu mengendalikan orang lain untuk memenuhi keinginannyab. Semata-mata menempati sebuah posisi didalam organisasi karena dia bisa menginisiasi dan mempertahankan pola hubungan yang diperankan orang lainc. Memiliki kepribadian yang berbeda dengan kepribadian para pengikutnya sehingga ia bisa enggerakkan orang laind. Mampu mempengaruhi aktivitas kelompok dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanJawaban a. Secara sepihak mampu mengendalikan orang lain untuk memenuhi keinginannyaPERTANYAAN1.Bagaimana penerapan motivasi dalam organisasi dapat menyelesaikan kendala-kendala perilaku individu dalam organisasi? 2. Sebutkan anggapan(asumsi) model hubungan manusiawi ! 3. Mengapa pemberian motivasi dianggap sebagai salah satu cara pengembangan SDM dalam organisasi? 4. Jelaskan mengenai Motivasi Positif dan Motivasi Negatif! 5.ContohTesis 9. Atau perilaku organisasi merupakan suatu hal yang sangat urgen untuk secara terus-menerus dipelajari. Contoh Tesis 9. Robbin dan Judge 2011 Berdasarkan gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku organisasi terbentuk dari perilaku individu-individu dalam organisasi tersebut perilaku kelompok atau tim dan perilaku institusi. HmmJXp.