Cederaotot terjadi pada area otot sesuai dengan akitvitas fisik yang dilatih. Olahraga yang sangat rentan terjadi cedera yaitu angkat beban, sepakbola, basket, tenis, gulat, rugby, panjat tebing, dan olahraga ekstrim lainnya. Penyebab cedera otot secara garis besar dikarenakan adanya trauma mekanis pada otot dan sendi yang menimbulkan rasa
Pengertian Cedera Secara umum cedera atau trauma merupakan kelainan yang terjadi pada tubuh. Kelainan ini dapat atau akan mengakibatkan timbulnya nyeri, panas, merah, bengkak, dan penurunan fungsi. Baik pada otot, tendon, ligamen, persendian, maupun tulang. Gangguan ini biasanya terjadi akibat berolahraga. Perlu diketahui bahwa anak-anak sangat berisiko mengalaminya, tetapi orang dewasa juga rentan untuk mengalaminya. Jenis-Jenis Cedera Ada beberapa jenis cedera yang perlu diketahui, antara lain Cedera acl. Merupakan robekan atau keseleo ligamen anterior cruciate atau ACL. ACL sendiri merupakan salah satu pita jaringan kuat yang membantu menghubungkan tulang paha femur ke tulang kering tibia. Cedera otot. Merupakan cedera pada otot atau tendon, yaitu jaringan fibrosa yang menghubungkan otot ke sprain atau cedera engkel. Merupakan keseleo pergelangan kaki akibat ligamen yang menopang pergelangan kaki terlalu meregang atau Kondisi yang dapat membuat tulang di tubuh terkilir. Akibatnya, tulang jadi tertekan dan terpaksa keluar dari soketnya, sehingga menyakitkan dan menyebabkan hamstring. Terjadi saat seseorang meregangkan atau menarik salah satu otot hamstring kelompok tiga otot sepanjang bagian belakang paha terlalu kencang. Cedera lutut. Ada beberapa jenis cedera lutut yang dapat terjadi, yaitu keseleo, terkilir, dislokasi otot, hingga patah tulang. Patah tulang. Kondisi ini dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh, seperti tangan, kaki, hingga tulang rusuk. Cedera tendon. Diartikan sebagai rasa sakit dan memar pada area terdampak tendon yang disebabkan karena aktivitas yang berat. Tendon sendiri adalah jaringan berserat yang menempelkan otot pada tulang di tubuh otak. Merupakan cedera otak yang disebabkan oleh pukulan ke kepala atau guncangan kepala dan tubuh yang keras. Cedera punggung. Gangguan apa pun pada tulang belakang, persendian, jaringan ikat, otot, atau saraf dapat menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan. Penyebab Cedera Secara umum, cedera olahraga dapat disebabkan oleh Kecelakaan dan trauma, seperti jatuh atau benturan keras. Tidak melakukan pemanasan dengan benar sebelum berolahraga. Menggunakan peralatan yang tidak tepat atau teknik yang kurang tepat saat berolahraga. Terlalu memaksakan diri olahraga berlebihan. Hampir semua bagian tubuh dapat terluka, termasuk otot, tulang, persendian, dan jaringan ikat tendon dan ligamen. Pergelangan kaki dan lutut sangat rentan terhadap cedera. Faktor Risiko Cedera Seseorang lebih berisiko mengalami cedera olahraga jika dirinya Belum aktif berolahraga secara teratur. Tidak melakukan pemanasan dengan benar sebelum berolahraga. Sering bermain olahraga yang memerlukan banyak kontak fisik, seperti sepak bola atau rugby. Gejala Cedera Secara umum, jika kamu mengalami cedera, kamu mungkin akan langsung merasakan beberapa gejalanya. Mulai dari rasa sakit, nyeri, bengkak, memar, dan gerakan terbatas atau kaku di area yang terkena. Namun, terkadang, gejala ini baru terlihat beberapa jam setelah berolahraga. Selain itu, gejala akan kondisi ini tergantung dari jenis dan lokasi cederanya. Sebagai contoh, apabila kamu mengalami gegar otak setelah terbentur sesuatu, gejala dapat berupa rasa pusing, mual, dan rasa disorientasi kebingungan. Sementara itu, apabila kamu mengalami cedera engkel ankle, gejalanya dapat berupa rasa empuk saat menyentuh pergelangan kaki, pembengkakan, dan memar. Segeralah berhenti berolahraga jika merasakan sakit, terlepas dari apakah kondisi tersebut terjadi secara tiba-tiba, atau kamu sudah merasakan sakitnya untuk sementara waktu. Terus berolahraga saat cedera dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut dan memperlambat pemulihan. Diagnosis Cedera Banyak cedera olahraga menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan langsung. Lainnya, seperti cedera akibat penggunaan berlebihan, mungkin baru terlihat setelah kerusakan jangka panjang. Kondisi ini sering didiagnosis selama pemeriksaan fisik atau pemeriksaan rutin. Jika kamu merasa mengalami cedera olahraga, dokter kemungkinan besar akan menggunakan langkah-langkah berikut untuk mendapatkan diagnosis 1. Pemeriksaan fisik Dokter mungkin mencoba menggerakkan sendi atau bagian tubuh yang bermasalah. Ini membantu mereka melihat bagaimana area tersebut bergerak, atau bagaimana area tersebut tidak bergerak jika memang demikian. 2. Menanyakan riwayat kesehatan. Hal ini melibatkan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana seseorang terluka, apa yang dilakukan, dan banyak lagi. Selain itu, dokter juga mungkin akan menanyakan riwayat kesehatan yang lebih menyeluruh. 3. Tes pencitraan Sinar-X, MRI, CT scan, dan ultrasonografi semuanya dapat membantu dokter melihat ke dalam tubuh. Hal ini dapat membantu mereka mengkonfirmasi diagnosis cedera olahraga. Pengobatan Cedera Metode RICE istirahat, es, kompresi, dan ketinggian adalah pengobatan umum untuk cedera. Metode perawatan ini bermanfaat untuk cedera olahraga ringan. Untuk hasil terbaik, ikuti metode RICE dalam 24 hingga 36 jam pertama setelah cedera. Hal ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan mencegah rasa sakit dan memar tambahan di hari-hari awal setelah cedera olahraga. Selain itu, obat bebas dan resep tersedia untuk mengobati cedera olahraga. Kebanyakan dari obat tersebut dapat meredakan rasa sakit dan bengkak. Namun, apabila cedera yang dialami lebih parah, seperti gegar otak, atau patah tulang, penanganan kondisi ini akan tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Sebagai contoh, patah tulang dapat ditangani dengan penggunaan gips. Sedangkan pada gegar otak, jika tidak terlalu parah, dokter dapat merekomendasikan istirahat secara fisik dan mental untuk pulih dari gegar otak. Komplikasi Cedera Komplikasi dari cedera juga akan bervariasi, tergantung dari kondisi yang mendasarinya. Sebagai contoh, orang yang mengalami cedera ACL memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoarthritis di lutut. Arthritis dapat terjadi bahkan jika orang tersebut sedang menjalani operasi untuk rekonstruksi ligamen. Sementara itu, melakukan aktivitas terlalu cepat setelah mengalami cedera engkel atau pergelangan kaki terkilir dapat menyebabkan komplikasi berikut Nyeri pergelangan kaki kronis. Ketidakstabilan sendi pergelangan kaki kronis. Arthritis pada sendi pergelangan kaki. Pencegahan Cedera Cara terbaik untuk mencegahnya, khususnya saat olahraga, adalah melakukan pemanasan dengan benar dan melakukan peregangan. Sebab, otot dingin cenderung mudah meregang dan robek. Dengan pemanasan, otot akan menjadi hangat, sehingga lebih fleksibel. Selain itu, otot setelah pemanasan dapat menyerap gerakan cepat, tikungan, dan sentakan membuat lebih kecil kemungkinan terjadi. Lakukan juga langkah-langkah ini untuk menghindari cedera Melakukan olahraga dengan teknik yang tepat, seperti berenang, bermain bola, atau basket. Gunakan peralatan olahraga yang sesuai dengan jenisnya. Sebagai contoh, pastikan untuk menggunakan sepatu bola dengan sol khusus. Hindari olahraga terlalu keras dan berlebihan, karena dapat memperlambat pemulihan otot. Lakukan olahraga yang aman sesuai usia, seperti berjalan santai untuk mereka yang sudah lansia. Hindari mengenakan sandal tipis ketika jalanan sedang basah, untuk menghindari terpeleset yang dapat menyebabkan jatuh. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol sebelum berkendara. Kapan Harus ke Dokter? Jika kamu merasakan gejala cedera yang tak kunjung membaik dalam beberapa hari. Misalnya seperti rasa sakit, nyeri, bengkak, memar, dan kaku di area yang terkena, segeralah periksakan kondisimu ke dokter. Sebab, bisa jadi gejala yang dirasakan merupakan indikasi yang semakin parah dan memerlukan penanganan sedini mungkin. Salah satunya seperti tulang yang retak. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji medis untuk memeriksakan kondisi kesehatanmu. tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! Referensi NHS. Diakses pada 2022. Sports injuries. Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Sports Injuries and Rehab. Mayo Clinic. Diakses pada 2022. ACL injury. Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Muscle strains. Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Concussion. WebMD. Diakses pada 2022. Ankle Injuries Causes, Treatments, and Prevention. Health Direct. Diakses pada 2022. Knee injuries. Health Direct. Diakses pada 2022. Back injuries. Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Hamstring injury.
- Уድθጁедраտ λፃгирθ
- ቆቷеπуπоሏиፗ ուтሙլ
- Ζኟрсኩ րխጫе орс ሧаφа
- Дю σθсамጡреጵ дևврαтሮс φιስեбр
- Ыቭо խ
- ጰገ тևቲ эхፊвխ
- Евсυзиւа ոσዦտጩኼ твοдейесн
- ጬኔкл ղሞդαмаጽօβ ሠктዞփፒхኦсв ዙ
- Cedera olahraga bisa dialami siapa saja. Meski begitu, pakar mengatakan cedera bisa dicegah jika kita sudah mengetahui penyebabnya. dr. Evan, FICS, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan sport dan injury dari Primaya Hospital Bekasi Timur mengatakan potensi cedera meningkat pada orang-orang yang melakukannya secara sembrono dan kurang persiapan. "Kita perlu mewaspadai ciri-ciri awal cedera yang berpotensi diabaikan oleh seseorang seperti timbul nyeri, rasa tidak nyaman, atau mengalami bengkak yang hilang timbul. Ciri-ciri awal tersebut jika diabaikan dapat berdampak buruk pada proses penyembuhan," tutur dr. Evan dalam keterangan yang diterima Ia menjelaskan setidaknya ada tujuh penyebab cedera olahraga yang paling umum, yakni Baca Juga Panjat Tebing Termasuk Olahraga Ekstrem, Ini Risiko Cedera yang Mengintai Para Atlet Tidak pemanasan atau kurang melakukan pemanasanMenggunakan alat olahraga yang tidak sesuaiGerakan berulang yang terlalu banyak, terlalu cepat, dan dalam waktu lama overuseOtot yang lemahLingkungan yang tidak tepat atau cara olahraga yang salahPengobatan yang tidak tuntas usai cederaPelaksanaan fisioterapi usai cedera yang tidak menambahkan bahwa pada cedera olahraga berat, ciri-cirinya tidak sebatas rasa nyeri saja. Beberapa jenis cedera bisa menyebabkan luka, bengkak, atau yang lebih parah menyebabkan kelainan bentuk pada anggota tubuh seperti patah tulang yang menyebabkan tidak bisa berjalan. Pada beberapa jenis olahraga, cedera juga bisa menyebabkan tulang retak hingga putusnya otot. Jika ciri-ciri cedera olahraga tersebut terjadi pada Anda atau orang sekitar, segera lakukan pertolongan pertama. Pertolongan pertama bisa dilakukan dengan mengikuti prinsip RICE yakni rest, ice, compression, dan elevation. Baca Juga Jelang Laga Penting, 4 Pemain Andalah Shin Tae Yong Malah Berkutat dengan Cedera Rest istirahatkan bagian tubuh yang mengalami cederaIce berikan es untuk mengurangi bengkakCompression lakukan kompres dingin pada jaringan yang mengalami cederaElevation meninggikan bagian yang cedera melebihi ketinggian jantungItulah penyebab umum terjadinya cedera olahraga serta pertolongan pertama yang bisa diberikan.
Cedera olahraga adalah cedera yang terjadi pada siapa saja baik anak kecil, orang dewasa bahkan atlet saat melakukan kegiatan olahraga. Keseleo atau terkilir adalah cedera olahraga yang paling sering terjadi. Pada umumnya cedera olahraga terjadi karena tidak melakukan pemanasan dengan benar, olahraga berlebihan dan faktor motorik lainnya. Orang yang jarang olahraga dan tidak melakukannya dengan teknik yang benar memiliki risiko terkena cedera olahraga. BACA JUGA Penanganan HNP dengan Teknik PELD Penyebab cedera olahraga dibagi dua, antara lain overuse injury dan traumatic injury. Overuse injury Cedera olahraga karena gerakan berulang terlalu seringcepat dan banyak. Traumatic injury Cedera olahraga yang terjadi akibat benturan atau gerak tubuh melebihi kemampuan. Jenis cedera olahraga Cedera olahraga bukan hanya keseleo atau terkilir saja, ada beberapa jenis-jenis cedera yang terjadi ketika berolahraga. Bahkan ada yang sampai membutuhkan tindakan pembedahan atau operasi dalam pengobatannya. Berikut ini jenis cedera olahraga yang paling sering terjadi, antara lain 1. Patah tulang Patah tulang terjadi ketika tulang menerima tekanan atau benturan dengan kekuatan lebih besar dari kekuatan tulang dan terjadinya tiba-tiba. Gara-gara patah tulang bentuk dan posisinya berubah. 2. Robekan tulang rawan Cedera tulang rawan dapat terjadi pada persendian seperti lutut dan bahu. Tulang rawan adalah peredam kejut yang tangguh namun fleksibel yang menutupi dan melindungi ujung beberapa tulang. 3. Gegar otak Gegar otak adalah cedera otak yang disebabkan oleh benturan atau pukulan di kepala. 4. Dislokasi Dislokasi terjadi ketika ujung tulang bergerak keluar dari posisi normalnya dalam sendi. 5. Tendonitis Tendonitis terjadi saat jaringan yang menghubungkan otot ke tulang tendon menjadi bengkak dan meradang. Penyebabnya gerakan berulang dari waktu ke waktu. 6. Terkilir atau keseleo Terkilir terjadi ketika ligamen yang menghubungkan tulang dan menstabilkan sendi merenggang terlalu banyak atau robek. Biasanya terjadi di pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan tangan. 7. Strain Strain adalah peregangan, penarikan atau robekan yang terjadi pada otot atau tendon. 8. Cedera Hamstring Cedera Hamstring atau paha ketarik adalah cedera otot di bagian paha belakang. Ini jenis cedera yang sering terjadi pada atlet sepak bola dan basket. 9. Kram otot Kram otot terjadi saat Anda tidak melakukan pemanasan maksimal sebelum olahraga. Gejala yang muncul adalah rasa sakit namun waktunya singkat. 10. Cedera bahu Cedera di bahu biasanya terjadi pada atlet bisbol dan golf. Gejala yang muncul adalah rasa sakit dari bahu sampai pergelangan tangan. 11. Cedera lutut Cedera lutut terjadi dari otot yang terlalu meregang atau robek. Ada dua jenis cedera ini yakni jumper’s knee dan runner’s knee. Pengobatan cedera olahraga Cara mengatasi cedera olahraga yang tepat diawali dengan metode RICE Rest, Ice, Compression, and Elevation yang tujuannya untuk menghilangkan rasa sakit, mempercepat penyembuhan dan mengurangi pembengkakan. Rest Mengistirahatkan tubuh yang cedera Ice Kompres bagian tubuh yang cedera dengan es selama 20 menit, 4-8 kali Compressing Bagian yang cedera dibalut dan ditekan untuk menghindari pembengkakan. Elevation Meninggikan posisi bagian tubuh yang cedera agar aliran darah lancar kembali. Jika sudah melakukan metode pengobatan di atas namun kondisi masih belum membaik, atau memang luka sudah parah, maka Anda harus mendatangi dokter spesialis ortopedi konsultan cedera olahraga. Nantinya akan dilakukan beberapa tindakan medis seperti di bawah ini 1. Pemberian obat-obatan Anda akan diberikan obat anti inflamasi non steroid seperti aspirin dan ibuprofen dengan tujuan mengurangi rasa sakit dan meredakan bengkak. 2. Imobilisasi Teknik pengobatan dengan splint, sling dan gips dengan tujuan melindungi tubuh cedera dari gerakan dan mencegah kerusakan semakin parah. 3. Operasi Tindakan bedah terkadang menjadi pilihan untuk memperbaiki cedera seperti patah tulang, cedera ligamen, dan cedera tendon robek. 4. Terapi Pengobatan ini bisa berupa pijat, terapi arus listrik dan gelombang suara. 5. Rehabilitasi Setelah pengobatan dan tahap proliferasi atau tumbuhnya jaringan otot baru, tahap terakhir pemulihan cedera adalah rehabilitasi. Bagian yang cedera akan dilatih untuk digerakkan perlahan-lahan untuk mengembalikan fungsinya. Rehabilitasi jangan dilakukan terburu-buru sebelum sembuh total. Ini agar tidak menimbulkan cedera berulang. Penanganan cedera olahraga terbaik dengan dokter spesialis yang berpengalaman bisa Anda temukan di Eka Hospital. Terlebih rumah sakit ini memiliki pusat layanan ortopedi dan tulang belakang bernama Gatam Institute. Gatam Institute Gatam Institute adalah pusat ortopedi dan tulang belakang terpadu dengan Platform Revolusioner Robot Navigasi Pertama di Indonesia yang membantu meningkatkan keamanan pasien dalam menjalani operasi tulang belakang. Gatam Institute merupakan pusat layanan ortopedi di Eka Hospital yang juga selalu melakukan riset terkini terhadap ilmu pengetahuan kedokteran bidang ortopedi dan spine. Di Gatam Institute juga tersedia platform robot navigasi pertama di Indonesia dan satu-satunya di Asia Tenggara. Robot navigasi itu digunakan untuk kebutuhan operasi pasien skoliosis. Melalui Gatam Institute, Eka Hospital menjadi rumah sakit rujukan nasional hingga Asia Tenggara. Rumah sakit ini juga dipilih sebagai rumah sakit percontohan wisata kesehatan health tourism di Indonesia. Dipimpin Gatam, K Spine, Gatam Institute tak hanya menangani kasus tulang belakang saja tetapi juga memiliki tim dokter spesialis yang lengkap dari konsultan lutut panggul, cedera olahraga hingga ortopedi anak. Eka Hospital melalui Gatam Institute juga menjadi official partner klub sepak bola yakni Persija Jakarta. Dokter-dokter spesialis mengawal kesehatan seluruh pemain Persija. Para atlet menjalani re-Competition Medical Assessment PCMA sesuai dengan parameter dan standar yang ditentukan oleh Asian Football Confederation AFC yang dilakukan dokter terbaik di Eka Hospital. Peralatan canggih yang dimiliki Eka Hospital di Gatam Institute antara lain Pro Axis Table atau meja operasi dengan teknologi robotic, robot navigasi untuk operasi tulang belakang, O-arm dan C-arm 3D. Berikut ini deretan dokter terbaik Eka Hospital di Gatam Institute yang kompeten di bidangnya 1. Dr. dr. Luthfi Gatam, K Spine Dr. dr. Luthfi Gatam, K Spine merupakan Dokter Spesialis Bedah Ortopedi di Eka Hospital BSD. Beliau sudah memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun sebagai dokter ortopedi Konsultan Tulang Belakang. Beliau juga menjabat sebagai chairman dari tim dokter ortopedi di Gatam Institute. Prestasi Dr. Luthfi Gatam dan tim di Gatam Institute sudah menangani lebih dari 1000 kasus operasi tulang belakang dalam kurun waktu 8 bulan terakhir. 100 kasus operasi tulang belakang baik skoliosis dan saraf kejepit HNP telah menggunakan instrumen robot navigasi dengan tingkat keberhasilan operasi 100 persen. Dr. dr. Luthfi Gatam, K Spine mendapatkan gelar Dokter Spesialis Ortopedi di Universitas Indonesia. Beliau kemudian menyelesaikan Program Studi Doktor Ilmu Epidemiologi dengan Tesis tentang Skoliosis di Universitas Indonesia. Beliau memiliki banyak pengalam berorganisasi hingga menjadi pembicara tentang masalah tulang belakang baik skala nasional maupun internasional. 2. dr. Rizki Gatam, K dr. Asrafi Rizki Gatam, K Spine salah satu dokter spesialis Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang di Eka Hospital BSD, Tangerang. Dia punya spesialisasi sebagai dokter ortopedi ahli spine. Keahlian beliau adalah menangani Hernia nukleus pulposus HNP atau saraf kejepit. dr. Asrafi Rizki Gatam, K Spine memiliki riwayat pendidikan sebagai alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Selain itu juga banyak mengikuti pelatihan dan simposium. 3. dr. Ricky Hutapea, K dr. Ricky Edwin Pandapotan Hutapea, K Hip and Knee adalah dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi, konsultan pinggul dan lutut Hip and Knee. Beliau memiliki keahlian menangani berbagai keluhan dan masalah cedera olahraga pada pasien salah satunya cedera ACL dan engkel pada atlet basket. Pengalamannya antara lain menangani pengapuran sendi, nyeri lutut dan penggantian sendi. Beliau juga dipercaya menangani atlet Persija. dr. Ricky Edwin Pandapotan Hutapea, K Hip and Knee merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk mendapatkan gelar Kedokteran Umum hingga Spesialis Orthopedi dan Subspesialis Pinggul dan Lutut. Beliau selain rajin ikut seminar dan pelatihan, dia juga aktif mengajar di Universitas Indonesia RSCM Orthopaedic and Traumatology Department, Program Subspesialis SP2 Adult Reconstruction dan Fakultas Kedokteran YARSI, Program Kedokteran Umum. 4. dr. Erick Wonggokusuma, K dr. Erick Wonggokusuma, K Sport merupakan Dokter Spesialis Bedah Ortopedi. Beliau juga konsultan Sport Injury di Eka Hospital BSD. Beliau juga memiliki ketertarikan dalam penanganan general orthopaedic trauma, shoulder knee & elbow arthroscopy, dan shoulder knee & elbow reconstruction and arthroplasty. dr. Erick merupakan lulusan pendidikan Kedokteran Umum dan Spesialis Bedah Ortopedi di Universitas Indonesia. Beliau tergabung sebagai anggota organisasi Indonesian Orthopaedic Society for Sports Medicine and Arthroscopy IOSSMA dan International Society of Arthroscopy Knee Surgery and Orthopaedic Sport Medicine ISAKOS. Untuk berkonsultasi dengan dokter-dokter di atas dan dokter lain, Anda bisa kunjungi Eka Hospital yang tersebar di beberapa daerah seperti BSD City, Cibubur, Bekasi dan Pekanbaru. Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan WhatsApp Eka Hospital 0-8888-90-5555 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.
*berikut yang tidak termasuk penyebab timbulnya cidera olahraga adalah A. kurangnya daya tahan B. kurangnya kelentukan C. kurangnya kekuatan otot D. kurangnya kelnturan A. kurangnya daya tahan Iklan Jawaban terverifikasi ahli desynftrna A. kurangnya daua tahan tubuh t'l,lisms yang bener tuh kelincahan Jawaban yg bener : Kelincahan
Cedera dalam olahraga memang merupakan salah satu hal yang sering terjadi. Cedera kerap menjadi hal yang menakutkan bagi penggemar olahraga atau atlet profesional karena bisa mengganggu karier mereka. Selain untuk menyehatkan badan, olahraga juga dapat menghilangkan stres dan menguatkan imun tubuh yang sangat diperlukan di masa pandemi COVID-19. Olahraga pun dapat dijadikan sebagai investasi di masa depan terutama saat Sobat memasuki usia senja. Di usia itu Sobat akan lebih bugar dan tidak mudah sakit. Lalu, pertanyaannya, apa saja penyebab cedera dalam olahraga? Baca Juga Cedera Pelari Penyebab Cedera dalam Olahraga Pemanasan yang Tidak Ideal Kurangnya pemanasan atau tidak melakukan pemanasan sama sekali sebelum berolahraga dapat menyebabkan cedera. Padahal, pemanasan penting sekali karena bertujuan untuk melemaskan otot-otot yang kaku dan tegang. Apabila pemanasan tidak adekuat, otot-otot yang kaku dan tegang itu akan tertarik sehingga timbul rasa sakit yang berakibat olahraga menjadi tidak nyaman. Intensitas Olahraga yang Berlebihan Selain kurangnya pemanasan, hal lainnya adalah berolahraga secara berlebihan supaya tujuan mendapatkan tubuh yang sehat dan ideal benar-benar tercapai. Biasanya ini dilakukan oleh mereka yang sedang diet. Olahraga yang berlebihan ini akan membuat tubuh secara terus-menerus menerima beban lebih dari biasanya atau melebihi batas, dan mengakibatkan cedera yang kronis. Teknik Latihan yang Buruk Teknik latihan olahraga yang baik akan memberikan manfaat positif ke tubuh sehingga menghindarkan diri dari cedera daripada teknik latihan yang buruk seperti melakukan suatu gerakan dengan cara yang salah atau posisi yang tidak benar sehingga otot menjadi kelebihan beban. Tidak Layaknya Peralatan yang Dipakai Peralatan dalam berolahraga sangat penting karena dapat menunjang aktivitas olahraga yang dilakukan seperti berlari atau bersepeda yang membutuhkan sepatu khusus lari dan sepeda. Peralatan-peralatan ini akan terus-menerus dipakai dan tentu saja akan cepat berubah keadaannya dan lama-kelamaan tidak layak. Namun masih banyak yang berpikir bahwa keadaan peralatan tidak akan berubah meskipun dipakai terus-menerus. Hasilnya, banyak yang kemudian memakai peralatan tidak layak tersebut yang mengakibatkan tubuh tidak terlindung dengan baik saat terkena benturan yang berakibat cedera. Baca Juga Penanganan Kecelakaan Ketika Bersepeda Faktor Keturunan Cedera bukan karena faktor kurang persiapan saja, melainkan juga karena faktor keturunan atau genetik yang biasanya terjadi dalam satu keluarga. Misalkan, ada orang yang mudah cedera pada pergelangan kaki sementara yang lain tidak sama sekali yang setelah ditelusuri ternyata berasal dari keluarga, yang memang mudah cedera pada bagian tubuh tersebut. Dapat disimpulkan, bahwa faktor ini membuat kondisi setiap orang berbeda-beda, dan faktor keturunan sendiri cukup berpengaruh pada bentuk tubuh dan struktur persendian. Jenis-jenis Cedera dalam Olahraga Selain penyebab, Sobat Sehat juga perlu tahu jenis-jenis cedera dalam olahraga, dan sering terjadi. Berikut adalah jenis-jenisnya Keseleo Keseleo merupakan salah satu jenis cedera olahraga yang sering terjadi, dan biasanya ada di bagian pergelangan kaki. Istilah lainnya adalah kaki terkilir. Cedera ini terjadi pada orang-orang yang gemar bermain sepak bola, futsal, bulu tangkis, atau bahkan jogging. Keseleo terjadi karena adanya robekan pada urat di bagian pergelangan kaki, tendon, atau otot. Produk Terkait Jual Salep Keseleo Robekan pada Hamstring Robekan pada Hamstring juga menjadi cedera yang paling sering terjadi saat berolahraga. Cedera ini menimpa otot hamstring yang terletak di bagian belakang paha. Otot ini bisa kencang dan rentan terhadap ketegangan. Karena itulah jika teknik peregangan yang dilakukan buruk atau peregangan itu kurang otot ini akan mudah robek sehingga berakibat cedrera yang ditunjukkan dengan memar di bagian belakang paha atau lutut. Cedera Tulang Kering Cedera pada tulang kering terjadi karena adanya peradangan otot, dan sering terjadi saat berolahraga lari atau yang berhubungan dengan melompat seperti basket atau voli. Penyebab lain juga karena intensitas latihan yang berat seperti lari panjang di jalan beraspal, menanjak, dan menurun yang membuat Sobat mempercepat laju lari secara tiba-tiba. Nyeri yang dirasakan biasanya terasa di bagian tulang kaki bahkan bisa sampai betis. Sobekan pada Ligamen Sobekan pada ligament merupakan jenis cedera yang terjadi ketika mendarat dengan cara yang salah, mengubag arah atau berhenti dengan cepat atau karena pukulan langsung ke lutut. Ligamen sendiri merupakan penghubung tulang paha bagian bawah dengan tulang kering untuk menjaga kestabilan lutut. Gejala umum pada cedera ini adalah ketidakstabilan saat berjalan serta pembengkakan pada area lutut. Cedera Siku Buat Sobat Sehat yang gemar bermain tenis, badminton, golf atau gemar mengangkat alat-alat berat saat di nge-gym, sebaiknya harap memperhatikan jenis cedera yang satu ini, yang bakal dialami oleh mereka yang berolahraga dengan siku sebagai kekuatan utama. Cedera siku melibatkan peradangan tendon di bagian luar siku yang disebabkan oleh sobekan kecil pada area tendon. Cedera Bahu Cedera bahu adalah cedera yang terjadi pada semua jenis olahraga yang diakibatkan oleh dislokasi, misalignment, ketegangan pada otot, dan keselo ligamen. Bahu merupakan sendi tubuh terlemah, dan bekerja paling keras selama aktivitas yang bersifat atletik. Cedera yang menimpa salah satu bagian tubuh ini juga diakibatkan oleh kurangnya fleksibilutas, kekuatan, dan stabilisasi. Kram Kram merupakan cedera yang paling sering terjadi saat berolahraga terutama jika olahraga yang dilakukan tidak diawali dengan pemanasan atau peregangan. Kram biasanya terjadi pada semua bagian tubuh namun paling sering terjadi di bagian kaki. Kram tidak terlihat berbahaya jika dilakukan pada olahraga yang berhubungan dengan air seperti berenang. Jika kram terjadi pada saat berenang, Sobat akan tenggelam jika tidak tahu cara mengatasinya. Cedera Pinggul Cedera pinggul terjadi karena volume latihan yang berlebihan, terlalu banyak berlari di tanjakan, sesak, dan ketidakseimbangan otot. Masalah yang terjadi di pinggul karena kencang dan ketatnya IT band atau illotibital band, yaitu tendon yang memanjang dari tulang pinggul ke luar tibia atau tulang kaki bagian bawah. Hal ini kemudian akan berujung pada terjadinya sindrom IT band, yaitu nyeri yang terus-menerus dan signifikan di luar lutut. IT band juga bisa berisiko cedera karena pengaruh peralatan yang tidak layak yang bisa menyebabkan tubuh mendapatkan banyak benturan. Baca Juga Hindari Kesalahan Berolahraga Saat Pandemi Corona Cara Mengatasinya Jenis-jenis cedera di atas dapat diatasi tentunya. Mengatasi dan menangani cedera dalam olahraga bukanlah perkara yang harus dianggap enteng sebab dalam kenyataannya masih banyak orang yang langsung memijat bagian tubuh ketika baru mengalami cedera. Tindakan itu kurang dianjurkan karena justru dapat memperparah luka yang dialami. Ketika luka dipijat, hal ini akan membuat kondisi trauma yang terjadi semakin parah sehingga akan sulit disembuhkan. Karena itu, perlu penanganan yang tepat sebagai berikut Melakukan metode RICE RICE yang terdiri atas rest, ice, compression, dan elevation untuk membantu menghilangkan rasa sakit, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat penyembuhan. Rest maksudnya adalah istirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera, Ice adalah meletakkan bungkusan es pada bagian tubuh yang mengalami cedera selama 20 menit, 4-8 kali sehari. Compressing, yaitu membalut bagian tubuh yang mengalami cedera dan ditekan agar tidak terjadi pembengkakan sedangkan elevation adalah meninggikan posisi bagian tubuh yang mengalami cedera agar transportasi aliran darah kembali lancar. Mengonsumsi Obat Anti-Inflamasi Nonstreoid NSAIDs Obat jenis ini biasanya diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan meredakan bengkak. Contoh obat ini adalah Aspirin dan Ibuprofen Imobilisasi Pengobatan umum pada cedera  dengan sling, splint, dan gips untuk melindungi bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan mencegah kerusakan yang lebih parah. Operasi Operasi pada cedera biasanya dilakukan pada kondisi tertentu, terutama pada kondisi cedera tendon robek, ligamen, dan fraktur patah tulang. Terapi Terapi untuk penanganan cedera, yaitu arus listrik ringan electrosimulation, gelombang suara ultrasound, dan pijat massage. Selanjutnya, pemulihan cedera memasuki tahap poliferasi, yaitu tahao jaringan otot yang rusak sudah berangsur hilang, dan mulai tumbuh jaringan otot baru sedikit demi sedikt. Pertumbuhan akan berlangsung hingga jaringan terbentuk dengan sempurna, dan siap menggantikan jaringan sebelumnya yang sudah rusak. Sedangkan tahapan terakhir adalah rehabilitasi, yaitu bagian tubuh yang mengalami cedera dilatih dan mulai digerakkan secara perlahan dan bertahap untuk mengembalikan fungsi normalnya termasuk pemulihan kekuatan, daya tahan, dan fleksibiltas. Tahapan ini tidak boleh dilakukan secara terburu-buru agar cedera dalam olahraga dapat sembuh total dan tidak terjadi lagi. Baca Juga Sport Massage pada Cedera Olahraga Itulah perihal mengenai cedera dalam olahraga yang dapat terjadi saat berolahraga mulai dari penyebab, jenis, hingga penanganan. Intinya, olahraga sangat dianjurkan namun jangan dilakukan secara asal-asalan dan berlebihan sehingga mengakibatkan cedera. Apabila Sobat memerlukan informasi lebih lanjut mengenai cedera olahraga beserta penangananannya dan produk-produk kesehatan yang berkaitan silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik Referensi Times I. 5 Penyebab Cedera Olahraga yang Kadang Tidak Kamu Sadari [Internet]. IDN Times. 2020 [cited 17 November 2020]. Available from 8 Jenis Cedera Olahraga yang Sering Terjadi, Hati-hati! [Internet]. 2020 [cited 17 November 2020]. Available from Media K. Cara Mengatasi Cedera Olahraga yang Benar, Jangan Langsung Dipijat Halaman all – [Internet]. 2020 [cited 17 November 2020]. Available from
yangseharusnya tidak menimbulkan reaksi pada tubuh. Frequent questions. Medical Information Search
Ilustrasi seseorang sedang melakukan olahraga. Foto PixbayOlahraga merupakan kegiatan yang kerap dikaitkan dengan kesehatan. Meski demikian, tak sedikit orang yang mengalami cedera ketika sedang berolahraga. Secara harfiah, cedera olahraga adalah cedera yang terjadi pada sistem otot dan rangka tubuh selama olahraga ini dapat diakibatkan dari suatu ketidaksengajaan kecelakaan, maupun kesalahan yang sebenarnya dapat dihindari, misalnya seperti kurang pemanasan, faktor motorik, intensitas latihan yang terlalu berat, dan tingkat stress yang Arimbi, Poppy Elisano Arfanda, Lita Puspita, dan Wahyana Mujari Wahid dalam buku Implementasi Ilmu Keolahragaan dalam Perkembangan Olahraga Disabilitas Indonesia, cedera olahraga yang paling sering terjadi, yaitu keseleo, cedera lutut, otot bengkak, cedera tendon, fraktur dan Penyebab Cedera OlahragaDikutip dari buku Ajar Blok Muskuloskeletal Aspek Ortopedi karya Dr. Jimmy Kuncoro, cedera olahraga adalah cedera pada sistem integumen, otot, dan rangka yang disebabkan oleh kegiatan olahraga bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Merujuk buku Modul Kedokteran Olahraga oleh Dr. Wawan Budisusilo, beberapa faktor yang menjadi penyebab olahraga, di antaranya adalah sebagai berikutIlustrasi seseorang sedang melakukan olahraga. Foto Pixbay1. Kelainan anatomis tubuhKelainan anatomis meningkatkan risiko terjadi cedera olahraga. Kelainan anatomis misalnya, seperti panjang tungkai yang tidak sama, arcus kaki rata, kaki cinjit, sehingga pada waktu lari akan mengganggu Rendahnya komponen fisik atau gangguan fisiologis fungsi jaringan penyokong dan ototKurang fit atau mudah lelah akan memudahkan terjadinya cedera bila berhadapan dengan lawan main yang kondisi fisiknya bagus. Kondisi ini memudahkan atlet atau pelaku olahraga terjatuh apabila berbenturan dengan pemain Teknik latihan yang salahKesalahan pada teknik latihan merupakan penyebab tersering timbulnya cedera olahraga terutama yang mengenai otot dan sendi. Beberapa teknik latihan yang sering diabaikan, sehingga mencetus timbulnya cedera olahraga, yaituTindakan pemanasan dan pendinginan yang dilakukan tidak memadai, sehingga mengganggu proses adaptasi otot untuk berkontraksi selama latihan. Kurangnya pemanasan akan menyebabkan tubuh belum siap untuk menerima beban latihan dan kelenturan otot belum maksimal, sehingga rentan terhadap jenis latihan, intensitas, frekuensi, dan durasi tidak sesuai dengan kemampuan fisik. Oleh karena itu, sebelum melakukan program latihan perlu dilakukan tes komponen fisik dasar sehingga olahraga yang dilakukan sesuai dengan kapasitas fisiknya. Pada sesi akhir latihan dan pertandingan umumnya berisiko tinggi terjadinya cedera karena karena faktor kelelahan. Teknik latihan yang salah seperti pukulan backhand tennis juga dapat memicu terjadinya latihan yang berlebihan terlalu berat atau sering diistilahkan dengan "over training". Hal ini biasanya sering terjadi terutama pada saat menjelang pertandingan untuk suatu kompetisi olahraga. Program latihan yang terlalu padat menjelang pertandingan tanpa disertai dengan waktu istirahat yang cukup ataupun jarak antara pertandingan satu dengan yang lainnya terlalu dekat menyebabkan kelelahan, sehingga memudahkan terjadinya turut menjelaskan dalam buku Cedera Olahraga, cedera dalam olahraga juga dapat terjadi akibat usia, jenis kelamin, kematangan biologis, ukuran tubuh, tingkat kebugaran, faktor psikologis, nutrisi, riwayat cedera sebelumnya dengan rehabilitasi dan pemulihan yang tidak sempurna, serta kondisi kesehatan penyebab paling umum dari cedera olahraga, yakni 35 persen diakibatkan karena salah langkah terpelintir, 25 persen akibat jatuh, 15 persen karena ditendang lawan, 13 persen terkena pukulan bola, 10 persen sebab kontak fisik dengan lawan, 4 persen akibat kelelahan, dan sebanyak 13 persen dengan penyebab yang tidak saja cedera olahraga?Apa yang dimaksud cedera olahraga?Apa yang menyebabkan cedera olahraga?
Berikutada penyebab beruntusan yg perlu kmu ketahui; 1.Komedo. Komedo atau khusus nya komedo putih merupakan sebab paling sering dari datengnya bruntusan. Komedo juga merupakan jenis jerawat yang terbentuk ketika bakteri,minyak dan sel kulit matii terjebak di dalam pori-pori. Pori-pori yang terjebak atau tersumbat yakni penyebab dari komedo
Ilustrasi olahraga. Foto PixabayOlahraga terbukti banyak manfaat terhadap kesehatan. Namun, kegiatan tersebut tetap dapat menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan, termasuk cedera. Ada banyak jenis cedera olahraga yang dapat dialami oleh siapa saja, terlebih para atlet, cedera adalah masalah yang serius selama proses latihan dan bertanding karena berdampak terhadap gangguan pada aktivitas olahraga dan latihan. Cedera olahraga yang dialami seorang atlet tidak hanya akan mempengaruhi performanya di lapangan, tetapi juga akan mempengaruhi pun dapat kehilangan kesempatan untuk mengikuti kompetisi akibat cedera olahraga yang dialaminya. Pasalnya, atlet tersebut akan kehilangan waktunya berlatih atau bertanding sekitar 3-6 bulan akibat dari itu, cedera olahraga ini termasuk ke dalam masalah kesehatan serius yang membutuhkan penanganan yang tepat dan tuntas karena dapat terjadi berulang, menimbulkan kecacatan, dan bahkan olahraga ini dapat terjadi pada hampir semua bagian tubuh, tapi umumnya melibatkan otot, tulang, dan jaringan. Artikel di bawah ini akan membahas lebih lengkap mengenai jenis-jenis cedera olahraga beserta penyebab dan cara Cedera Olahraga dan PenyebabnyaIlustrasi olahraga. Foto PixabayMenurut Bhardwaj dalam buku Cedera Olahraga karya Yusni, cedera olahraga adalah suatu bentuk terjadinya kerusakan pada jaringan, baik yang timbul secara langsung maupun tidak langsung, akibat dari frekuensi dan atau intensitas olahraga yang tidak sesuai, sehingga membutuhkan penanganan olahraga dapat terjadi pada semua kelompok usia dan berbagai jenis cabang olahraga olahragawan, atlet, dan siapa pun yang melakukan olahraga. Cedera olahraga yang timbul dapat bersifat ringan sampai berat tergantung dari daerah ataupun bentuk cedera yang olahraga dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kondisi ini timbul sebagai akibat dari aktivitas olahraga yang dilakukan tanpa memperhatikan teknik yang benar dan tingkat kemampuan fisik dari buku Implementasi Ilmu Keolahragaan dalam Perkembangan Olahraga Disabilitas Indonesia karya Arimbi, Poppy Elisano Arfanda, Lita Puspita, dan Wahyana Mujari Wahid dan beberapa sumber lainnya, cedera olahraga yang paling sering terjadi, di antaranyaIlustrasi olahraga. Foto Pixabay1. Cedera lututSebuah studi kesehatan dan penelitian dari Harmet et al menyebutkan bahwa lutut merupakan lokasi cedera olahraga paling umum yang dapat menimpa siapa saja, terlebih para atlet. Jenis cedera lutut akibat olahraga yang paling umum adalah sprain atau keseleo. Sprain adalah cedera akibat terjadinya sobekan pada ligmen atau jaringan ikat lutut. Robekan yang terjadi pada sebagian atau seluruh ligamen dapat mengakibatkan rasa nyeri, bengkak, memar, hingga kehilangan olahraga, sprain bisa disebabkan oleh trauma langsung pada sendi, seperti tackle. Sprain juga dapat terjadi secara tidak langsung, yakni akibat gerakan memutar atau jatuh tanpa adanya pukulan atau tabrakan dengan lawan Cedera engkelMerujuk buku Pembelajaran PJOK Anak Sekolah Dasar oleh Dr. Samsul Azhar, dkk, cedera engkel terjadi karena ikatan ligamen, yakni urat yang mengikat tulang, mengalami suatu peregangan yang sangat parah, seperti putus atau robek dan dislokasi pada tulang. Peregangan tersebut biasanya dapat terjadi sangat keras, sehingga membuat otot ligamen menjadi terkilir. Adapun beberapa kejadian dalam olahraga yang dapat menyebabkan seseorang mengalami cedera engkel, yaituJatuh hingga pergelangan kaki mendarat dengan sempurna setelah melompat atau di permukaan yang tidak terinjak oleh orang lain saat berlari, hingga menyebabkan kaki berputar atau berguling ke Cedera ototCedera otot atau biasa disebut juga dengan otot tertarik kram adalah saat di mana otot-otot serta tendon tertarik secara berlebihan akibat tekanan besar yang disebabkan oleh aktivitas fisik cedera otot ketika berolahraga dapat terjadi karena kurang pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik, badan dalam kondisi tidak fit, kelelahan dan keletihan, mengangkat benda berat dalam posisi yang tidak tepat, tergelincir, atau kehilangan pijakan usai olahraga. Foto Pixabay4. Cedera HamstringCedera hamstring umumnya dialami oleh atlet yang melakukan olahraga berat seperti pelari, sprinter, pemain sepak bola atau basket. Ini merupakan cedera yang terjadi pada ligamen atau kapsul sendi dalam bentuk regangan berputar atau yang sedang berolahraga kemudian mengalami cedera hamstring biasanya melakukan teknik latihan yang salah, gerakan berputar, olahraga di area yang tidak rata, pendaratan atau jatuh pada posisi yang tidak Cedera Tulang BelakangMenurut Corke dalam Buku Modul Daftar Penyakit Kepaniteraan Klinik SMF Neurologi oleh Imran dan Ika Marlia, terdapat beberapa klasifikasi dari cedera tulang belakang atau medulla spinalis, yakniHiperfleksi Dapat terjadi akibat pukulan di bagian belakang kepala atau deselerasi kuat. Pasien umumnya stabil dan jarang berhubungan dengan cedera Gangguan yang terjadi secara kompleks pada ligamen posterior, meskipun serviks pada akar saraf tulang belakang umum vertikal Umumnya terjadi akibat perubahan struktur dan kerusakan jaringan pada tulang belakang dan tulang Biasanya terjadi akibat pukulan pada bagian depan kepala atau cedera Umumnya dijumpai pada cedera menyelam karena sering kali menyerang kolumna anterior dan Cedera kepala ringanCedera kepala ringan ketika sedang olahraga biasanya dapat terjadi karena adanya benturan atau pukulan langsung di kepala. Hal ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan fungsi otak untuk sementara. Pencegahan Cedera OlahragaIlustrasi olahraga. Foto PixabayTujuan dari melakukan pencegahan cedera olahraga adalah agar tubuh bisa merasakan manfaat dari berolahraga. Mengutip buku Cedera Olahraga oleh Yusni, berikut ini langkah-langkah untuk mencegah cedera ketika olahraga1. Pencegahan primerPencegahan primer ini bertujuan untuk mencegah terjadinya cedera olahraga. Bentuk dari tindakan pencegahan primer tehadap cedera olahraga, adalahMemberi tubuh nutrisi yang baik dan seimbang;Teknik latihan yang baik;Program periodisasi latihan sesuai dengan komponen fisik dasar atlet;Memeriksa kondisi fisik dan kesehatan olahragawan/atlet secara berkala;Menggunakan pakaian olahraga yang ergonomis;Pastikan kondisi tempat latihan atau olahraga baik dan nyaman;Mengkonsumsi cairan yang Pencegahan sekunderPencegahan sekunder bertujuan untuk mencegah efek lanjut dari cedera olahraga, seperti infeksi. Ini dilakukan dengan mendeteksi sedini mungkin penyebab cedera, seperti usia, pengalaman berkompetisi, kelelahan dan overtraining perlu diperhitungkan selama pelatihan dan kompetisi, serta faktor psikologis kurangi atau kendalikan situasi-situasi yang berpotensi membuat stres bagi olahragawan.3. Pencegahan TersierPencegahan tersier adalah pencegahan yang dilakukan untuk menghindari komplikasi pasca cedera. Tindakan pencegahan tersier dapat berupa mengatur dan mengurangi ketidak seimbangan mekanis, artikular, otot, tendon dan ligamen pada olahragawan pasca cedera. Memberikan waktu pemulihan cedera yang cukup dan sesuai dengan derajat kerusakan olahraga. Foto PixabayMasih mengutip buku Cedera Olahraga karya Yusni, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera olahraga pada anak, yakni sebagai berikutPemeriksaan komponen fisik dasar dan kesehatan sebelum memulai latihan olahraga;Perkuat struktur dan fungsi otot serta sendi dengan melakukan pemanasan, pendinginan dan peregangan yang cukup dan dengan teknik sesuai;Menyusun program latihan sesuai dengan umur dan kebutuhan anak;Berikan asupan makanan yang memiliki gizi yang baik dan seimbang;Pelihara cukup cairan selama latihan atau berolahraga;Atur latihan dan istirahat yang cukup;Hindari stress atau gangguan psikologis lainnya;Tingkatkan keahlian berolahraga sesuai dengan cabang olahraganya;Gunakan alat pelindung sesuai dengan kebutuhan berdasarkan cabang olahraga;Tingkatkan sistem pengawasan selama berlatih atau bertanding;Optimalkan fungsi pelatih selama latihan, bertanding dan pasca bertanding;Cegah waktu, frekuensi dan durasi latihan yang berlebihan;Perhatikan lingkungan seperti suhu, kelembaban, udara, dan saja jenis cedera yang bisa terjadi pada kehidupan sehari-hari?Apa saja jenis cedera pada saat bermain sepak bola?Apa yang dimaksud dengan cedera dalam olahraga?
SutcO.